Rabu, 05 Juni 2013


Nisa menarik nafas dalam-dalam. Pikirannya kosong menerawang ke langit. Dua mata pelajaran hari ini menguap begitu saja. Bahkan sampai jam terakhir, tidak ada satupun materi masuk ke otaknya. Otaknya semuanya kosong itu karena Rizky, si murid baru pindahan dari Bandung yang hari ini baru masuk kelas, langsung mendapat respon menajubkan dari para siswi di kelas. Kehadiran Rizky di kelas, Nisa semenjak seminggu yang lalu sikapnya menjadi aneh tidak seperti biasanya, sampai-sampai Nisa lupa dengan makan siang dia karena dia terus memikirkan Rizky yang sangat tampan dengan alis tebal dan hidungnya yang mancung.
Sampai suatu ketika Nisa sedang belajar Bahasa Indonesia dia terus melamun dan menghayal dan ketika Nisa sedang melamun guru Bahasa Indonesia menghampiri Nisa yang sedang melamun dan senyum-senyum sendiri. “Hey, Nisa kenapa kamu? Ibu lihat akhir-akhir ini kamu selalu bengong sehingga kamu tidak fokus ke pelajaran Ibu” tanya Ibu guru dengan tegas, serentak saja Nisa terkejut karena dia sedang melamun. “Eh, Ibu ada apa bu?” jawab Nisa dengan raut muka yang penuh senyum. “Kamu Nisa ibu nanya malah balik nanya, mau ibu hukum kamu?” jawab Ibu guru dengan muka yang sangar dan Nisapun bingung karena dia tdak tau apa yang sudah terjadi tadi. “Memang saya punya salah apa bu? kok saya di hukum” jawab Nisa. “Kamu mau tau salah kamu apa?” jawab Ibu guru. “Iya emang apa bu?” jawab Nisa. “Kamu tanya saja sama teman-teman kamu apa yang sudah kamu lakukan tadi” jawab Ibu guru yang sedang marah kepada Nisa. Semua anak sekelaspun mentertawakan Nisa.
Bel pulang sekolahpun akhirnya berbunyi “Tet…” tanda jam pelajaran hari ini sudah selesai semua dan Nisa pun bergegas untuk pulang. Ketika Nisa sedang berjalan ada sahabatnya yang menghampiri dia. “hey, Nisa mau pulang bareng aku enggak?” tanya Fina kepada Nisa. “Eh, Fina. Iya ayo na kita pulang bareng” jawab Nisa. “Sa tadi kamu kenapa sih? ngelamun aja sampai-sampai kamu lupa sama makan siang kamu, nanti kamu sakit loh sa” tanya Fina. “hmm, ya habisnya aku terpesona sama anak baru itu loh. Hehehe,” jawab Nisa sambil tersenyum manis. “oh, jadi karena itu toh” jawab fina. “iya na cakep banget ya?” kata Nisa. “iya juga sih, tapi enggak usah segitunya juga kali sa, sampai-sampai kamu lupa dengan makan siang kamu nanti kalau kamu begitu nanti kamu sakit lo sa” tegur Fina kepada Nisa. “Ah, gampang Cuma sakit nanti juga sembuh kalau sudah minum obat ge” jawab Nisa. “kebiasaan deh kamu mah Nisa” ucap Fina dengan raut muka yang manis. “hmm, sudah ah gapapa aku ini yang sakit, kenapa kamu yang ribet sih na! aku enggak suka deh di atur-atur” kata Nisa sambil marah-marah kepada Fina. “Aku kan Cuma ngasih saran saja sa supaya kamu tuh enggak sakit” jawab Fina dengan raut muka yang begitu sabar walaupun Nisa memarahinnya. “ah bodo ah mau sakit mau enggak bukan urusan kamu” saut Nisa yang marah karena tidak mau di nasihatin. “ya sudahlah terserah kamu saja lah sa, aku mah Cuma mengingatkan saja supaya kamu tuh tidak sakit” jawab Fina dengan sabar menghadapi Nisa yang keras kepala itu. “ah bawel kamu, sudahlah aku mau masuk rumah dulu” jawab Nisa dengan muka yang agak sedikit cemberut. “ya, sudah. Bye sampai berjumpa lagi besok” jawab Fina.
Dan Nisa pun bergegas untuk mandi karena hari sudah sore dan setelah mandi Nisa pun beranjak untuk pergi ke dalam kamar dan melanjutkan menghayalnya. Ketika Nisa sedang asyik menghayal suara hpnya tiba-tiba terdengar dan ternyata itu suara telepon dari Fina. “ah, menggangu saja nie anak” kata Nisa sambil mengambil hpnya dan mengangkat telponnya. “hey Nisa tadi aku di telpon sama Rizky loh dan dia mengatakan kalau aku ini manis dan lucu loh. hehehe,” omong fina kepada Nisa “terus kamu jawab apa na?” tanya Nisa. “aku jawab saja kalau dia juga ganteng dan lucu. Oh, iya dia juga bilang kalau dia suka sama aku sa” jawab Fina dengan raut muka yang sangat senang karena Rizky menyukai dia. “oh…” jawab Nisa dan dia pun mematikan telponnya karena dia sakit hati bahwa orang yang Nisa suka, suka sama sahabatnya sendiri dan sikap Nisa pun semangkin menjadi-jadi, Nisa mengunci pintu kamarnya, Nisa sangat sakit hati dan dia pun menagis di dalam kamarnya sendirian sehingga dia tidak mau kelur untuk makan malam bareng keluarganya.
“Nisa ayo makan mamah sudah masakan makanan kesukaan kamu nie cepet ke sini jangan ngurung terus di kamar” teriak mama nisa dari luar kamarnya. “enggak mau, Nisa enggak mau makan mah” saut nisa yang sedang sedih karena cowok yang di sukanya suka sama sahabanya sendri. “ntar, kamu sakit sayang kalau kamu tidak makan” saut mama nisa. “bodo biarin mah nisa sakit juga” saut nisa sambil menangis. “iya, sudah nanti kalau kamu laper bilang mamah ya sayang” saut mam nisa dan nisa pun tidak menjawab.
Ketika pagi harinya mama Nisa membangunkan nisa dan ternyata nisa sedang terbaring lemas di tempat tidurnya. “pah-pah, Nisa sakit badannya panas bangat” teriak ibu nisa yang sedang panik karena anak kesayangan dia sedang sakit terbaring di tempat tidur. “badan kamu panas bangat nis, ayo kita ke rumahsakit” rujuk ayah nisa kepada nisa. “hmm, iya pah” jawab nisa dengan muka yang memelas.
“Nisa-nisa ayo kita pergi ke sekolah yuk!” teriak fina yang mengajak nisa pergi ke sekolah. “Nisanya lagi sakit na, tolong bilangin ya kalau nisa untuk sementara tidak bisa masuk sekolah” jawab ibu nisa. “iya, tante nanti saya bilangin ke guru kalau nisa sedang sakit” jawab fina. “terimakasih ya fina kamu emang sahabat nisa yang paling baik yang pernah tante kenal” jawab ibu nisa sambil memuji fina. “si tante bisa saja, fina kan jadi malu nih tante” jawab fina dengan agak sedikit malu-malu. “iya emang bener kok fina itu sahabat nisa yang paling baik” jawab ibu nisa sambil tersenyum. “ya, sudah terimakasih ya tante atas pujiannya. Fina pergi dulu ya tante” jawab nisa. “ya, sudah hati-hati di jalan ya” jawab ibu nisa, dan fina pun bergegas untuk pergi ke sekolah.
“pasti nisa sakit gara-gara aku nih semalam bilang kalau Rizky menelpon aku dan bilang kalau dia tuh suka sama aku padahalkan aku lagi malam belum selesai ngomong kalu Rizky tuh suka karena aku itu smart bukan karena apa-apa” pikir fina sambil menyesal kalau dia sudah membuat nisa jatuh sakit Cuma karena gara-gara dia ngomong begitu kepada nisa.
Ketika fina pulang sekolah tiba-tiba datang Rizky mengahapiri fina dan menyapa fina “hey, na tumben kamu pulang sendirian biasanya kan kamu pulan bareng sama si nisa” kata Rizky. “iya, nie ki nisanya lagi sakit” jawab fina dengan raut muka yang sedih. “hah nisa sakit yang bener kamu perasaan kemarin dia sehat-sehat aja ah” jawab Rizky yang kaget dan tidak percaya kalau nisa sedang sakit. “nah loh ki, kenapa kamu sampai kaget dan begitu cemas gitu wah jangan-jangan kamu suka ya sama sahabat aku Nisa” jawab fina sambil tersenyum. “hehehe, kamu bisa saja na, emang dia sakit kenapa gitu?” tanya Rizky dengan muka yang sedikit malu-malu karena Rizky sebenarnya juga suka sama nisa sejak pertama dia lihat nisa karena nisa itu orangnya cantik dan kelihatanya baik. “hmm, kayanya dia sakit gara-gara aku deh soalnya kan” jawab fina. “soalanya apa toh na?” jawab rizky. “soalnya tadi malam aku nelpon dia dan bilang sama dia kalau kamu suka sama aku” jawab fina. “yah kamu mah na tadi malam kan aku Cuma becanda aja, ya sebenarnya aku tuh suka sama nisa sejak pertama aku lihat dia na” jawab Rizky dengan muka agak sedikit sedih. “ya, aku juga tau kok ki kalau kamu tuh lagi malam Cuma bercanda saja bilang begitu, ya sudah nanti aku jelasin dah ke nisa nya supaya dia tidak salah paham lagi” jawab fina dengan muka yang sedih karena dia merasa bersalah. “ya, sudah kita jenguk nisa saja yuk na, kamu mau enggak?” ajakan Rizky kepada fina. “dengan senang hati aku mau kok” jawab nisa.
Rizky dan Fina pun bergegas untuk pergi menjenguk Nisa yang sedang sakit di rumah sakit dan setibanya di rumah sakit Rizky dan Fina pun bertemu dengan kedua orang tua nisa. “hey, tante gimana keadaan nisa?” tanya fina ke pada mamah nisa. “eh, kamu fina sama siapa kamu? keadaan nisa sudah baikan kok” jawab mamah nisa. “oh, iya tante ini teman aku namanya Rizky. Allhamdulilah aku lega kalau begitu tante” jawab fina. “oh, jadi ini yang namanya Rizky, Nisa sudah cerita sama tante kalau dia itu suka sama kamu Rizky” jawab ibu nisa dan ketika ibu nisa ngomong begitu Rizky kaget dan tidak percaya kalau nisa ngomong begitu kepada mamahnya. “ah, masa tante yang benar?” tanya rizky ke mamanya nisa. “iya benaran kok ki, nisa cerita begitu sama tante dan kedatangan kamu sekarang bisa jadi suprize donk buat nisa” jawab ibu nisa. “hahaha, iya benar tuh tante” jawab fina. “tante aku boleh lihat nisanya enggak nie ke dalam?” tanya rizky. “iya boleh kok tapi kamu tunggu dulu ya biar saja fiana yang masuk duluan ke dalam” jawab mamah nisa dan fina pun masuk ke dalam kamar nisa dan fina menjelaskan kalau yang lagi malam dia nelpon itu adalah kesalah pahaman dan fina pun minta maaf kepada nisa.
“nisa kok kamu bisa sakit sih kamu sakit kenapa sa?” tanya fina. “aku sakit gara-gara aku tidak mendengarkan omongan kamu na, aku tidak makan karena aku kepikiran terus rizky dan akhirnya aku jatuh sakit. Ya, gara-gara aku kurang makan bukan karena rizky” jawab nisa. “oh, jadi gitu toh, aku punya surprize buat kamu sa” jawab fina. “surprize apa na jangan yang aneh-aneh ya” jawab nisa. “iya, enggak kok tenang saja. Bentar ya aku mau keluar dulu” dan fina pun bergegas keluar memanggil rizky supaya dia ke dalam dan ketika rizky masuk ke dalam kamar nisa, nisa terkejut ternyata orang yang dia suka datang menjenguk dia. “hey, nisa kamu sakit pasti gara-gara aku ya?” tanya rizky. “ah, bukan kok ki aku sakit karena aku tidak makan-makan” jawab nisa sambil malu-malu. “gak usah bohongin persaan kamu sendiri aku juga sudah tau semua kok dari fina dan mamah kamu kalau kamu tuh sakit gara-gara mikirin aku sampai-sampai enggak makan, jangan pikirin aku mah sa pikirin aja kesehatan kamu dulu itu dan ingat kesehatan itu mahal loh di bandingkan aku mah gak ada artinya jadi kamu sekarang makan ya dan kamu juga harus pintar-pintar jaga kesehatan kamu jangan mikirin aku lagi aku juga sayang kok sama kamu” jawab rizky dengan lembut dan penuh kasih sayang kepada nisa. “ya, terimakasih ya ki aku juga sama sayang sama kamu aku enggak mau kehilangan kamu dan mulai dari sekarang aku akan menjaga kesehatan aku dengan baik dan teratur enggak ninggalin makan lagi biar enggak sakit lagi karena sakit itu enggak enak rasanya” jawab nisa dengan malu-malu. “nah gitu donk kamu harus pinter-pinter jaga kesehatan kamu” jawab rizky dengan senang hati
Dan pada akhirnya nisa pun sembuh kembali seperti semula dia memulai aktivitasnya seperti biasa dan nisa pun sekarang lebih mementingkan kesehatannya di bandingan memikirkan rizky yang sekarang sudah jadi kekasihnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar